Monday, November 21, 2022

Gambaran Guru Penggerak Masa Depan

  Sebagai Guru Penggerak (GP) maka nilai-nilai dan peran GP sangatlah penting diejahwantahkan dalam kegiatan sehari-hari. Adapun kegiatan yang mewujudkan nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak di masa depan adalah sebagai berikut

    Pertama adalah Berpihak Pada Murid. Untuk mewujudkan keberpihakan saya pada murid saya selalu melibatkan mereka dalam setiap hal mengenai proses pembelajaran. Seperti kesepakatan di dalam kelas. Saya juga melibatkan murid untuk membuat aturan kelas, model pembelajaran, bentuk tagihan tugas atau asesmen (penilaian) yang mengakomodir semua pihak baik guru maupun murid. 

    Selain itu, saya selalu memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman murid saya. Memperhatikan kodrat alam berarti harus melibatkan kondisi alam (geografis) daerah saya. Kondisi alam di tempat saya adalah daerah pesisir, pertambangan dan perkebunan. Oleh karena itu, setiap materi bahasan menggunakan konten yang berhubungan dengan pesisir, pertambangan, dan perkebunan. Di sisi lain, pendekatan teknologi informasi dan komunikasi saya gunakan dalam pembelajaran sebagai bentuk pertimbangan kodrat zaman anak didik saya. Dalam konteks pelajaran Bahasa Inggris yang saya ampu, maka bentuk pelaksanaannya adalah dengan cara mendesain materi description text dengan bahasan kondisi pantai, kondisi masyarakat pesisir laut dan sebagainya. Materi tersebut disajikan dalam bentuk blog, infografis, maupun konten yang diunggah di kanal YouTube.

    Di sisi lain, untuk melatih kepemimpinan murid. Saya melibatkan siswa dalam kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, maupun praktik baik (best practice) di sekolah. Dengan keterlibatan murid secara langsung maka penumbuhan karakter baik dan kompetensi akan menjadi bermakna. Dalam praktik baik, saya melibatkan murid dalam gerakan "Kawan Asuh". Kegiatan ini dikelola oleh murid dengan pendampingan guru. Murid menggalang dana mingguan dari kotak infaq di setiap kelas. Mereka mengumpulkan dana dan menyalurkannya ke sesama teman yang benar-benar membutuhkannya. Penyaluran dana dalam bentuk barang penunjang kegaiatan belajar agar dana tersebut tidak salah penggunaan. Laporan penggunaan dana dilakukan secara berkala. Dalam waktu dan momen tertentu seperti bulan Ramadhan, "Kawan Asuh" melakukan kegiatan bakti sosial ke panti asuhan dan juga pembagian makanan buka puasa kepada orang yang membutuhkannya.

      Kedua adalah Kolabaratif. Untuk mencapai tujuan pendidikan tentu tidak bisa dilakukan sendiri. Kerjasama semua pihak pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan. Dalam melaksanakan kegiatan, saya selalu melibatkan murid, rekan guru, dan orang tua. Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), saya melibatkan murid sebagai bagian dalam pembelajaran. Kegiatan peer teaching (pengajar sejawat) saya gunakan untuk melibatkan murid dalam KBM. Ada kalanya murid lebih mudah memahami materi bahasan ketika disampaikan oleh rekan sejawatnya. Saya juga melibatkan guru sejawat untuk berbagi mengajar di kelas saya. 

    Selain itu, dalam kegiatan kokurikuler literasi, saya melibatkan teman sejawat untuk mendampingi dan memfasilitasi siswa di kelas virtual. Kegiatan literasi di laksanakan di ruang kelas virtual untuk menumbuhkan kebiasaan baik dalam hal penggunaan gawai sebagai alat untuk membantu proses belajar dan perolehan pengetahuan. Hal ini juga sejalan dengan upaya mengakomodir murid dengan kodrat zamannya. Kegiatan literasi dilaksanakan setiap satu minggu sekali dengan bahan bacaan buku digital atau artikel non-pelajaran.

    Di samping itu, saya mengajak guru-guru serumpun dalam kegaiatan MGMP untuk berbagi kegaiatan baik yang dilakukan masing-masing guru di sekolahnya agar bisa menularkan hal baik ke orang lain. Mengundang narasumber yang berkompeten untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan seperti "English Camp" bersama guru-guru Bahasa Inggris di kabupaten tempat saya tinggal.

    Saya juga berkolaborasi dengan trainer dan dinas pendidikan untuk melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi guru melalui organisasi profesi yang saya ikuti. Pelatihan-pelatihan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Seperti pemanfaatan Canva untuk membuat materi bahan ajar, pemanfaatan Google Form dan Quizizz untuk membuat soal evaluasi online. Pemanfaatan Blogger dan Google Site untuk membuat portofolio digital.

    Ketiga adalah Inovatif. Bersifat inovatif berarti saya melakukan terobosan baru dalam KBM maupun di masyarakat. Dalam KBM kegiatan yang saya lakukan adalah membuat bahan ajar dari flip book, canva, linktr.ee, blog dan video youtube. Dalam kegiatan kokurikuler saya membuat kelas literasi virtual menggunakan Google Clasroom dengan materi bacaan e-book, video caption.

    Di lingkungan pendidikan, saya bersama oragnisasi profesi akan melakukan digitalisasi sekolah. Melakukan pelatihan dan pendampingan di sekolah-sekolah pelosok agar mempunyai website sekolah yang bisa menampilkan portofolio kegiatan murid dan guru sehingga bisa berbagi praktik baik dan pengalaman yang bisa dibagikan ke orang lain. Selain itu, melakukan kegiatan berbagi ketrampilan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar. 

    Keempat adalah Reflektif. Bersifat reflektif dalam KBM artinya saya selalu melakukan refleksi di akhir proses pengajaran, baik dari siswa maupun rekan sejawat. Saya meminta siswa memberikan penilaian dan saran tentang KBM. Saya juga melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk mendapatkan masukan mengenai kegiatan pembelajaran yang saya lakukan. Hal ini saya lakukan secara berkala untuk mendapatkan umpan balik guna menyusun perbaikan dari KBM yang telah saya lakukan. 

    Di dalam kegiatan pengajaran bahasa inggris, saya juga melibatkan guru serumpun di lingkungan sekolah dan MGMP untuk mendapat umpan balik dari kegiatan ataupun proses pengajaran yang saya lakukan secara berkala. Di lingkungan organisasi profesi, saya juga membuat kuesioner tentang kegiatan yang telah dilakukan di akhir kegiatan berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru.

    Kelima adalah Mandiri. untuk membentuk kemandirian saya mengikuti kegiatan webinar atau workshop kependidikan paling tidak sebulan sekali untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru. Saya juga membaca buku dan jurnal-jurnal pendidikan daring maupun luring khususnya jurnal ELT (English Language Teaching). Selain itu, saya mengoptimalkan fungsi kegiatan MGMP untuk berbagi dan mencari informasi dan pengetahuan baru seputar pengajaran bahasa inggris. Saya juga aktif dalam organisasi profesi untuk bisa berkembang dan mengembangkan orang lain dalam kegiatan seminar, webinar, dan pelatihan baik daring maupun luring.

0 comments:

Post a Comment