Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid


CATATAN REFLEKSI KEGIATAN AKSI NYATA MODUL 3.3 

Peristiwa 
    Beberapa kejadian yang masuk dalam pemberitaan media massa menunjukkan beberapa kasus yang melibatkan murid sekolah. Mulai dari tawuran antar pelajar, perundungan (bullying), hingga ujaran kebencian kian marak terjadi. Sebagai sekolah yang mencanangkan “Sekolah Ramah Anak”, SMAN 1 Kotabaru sangat peduli terhadap pembentukan sikap dan karakter peserta didiknya. Dalam upaya menumbuhkan kepedulian sosial terhadap lingkungannya, program yang mengasah sikap welas asih ataupun empati tentulah sangat diperlukan. Hal ini diharapkan mampu memunculkan rasa peduli dan kasih sayang antar sesama. 
    Selain itu, menumbuhkan sikap kepemimpinan murid (student agency) dalam sebuah program atau kegiatan perlu dirancang di sekolah kami. Kemudian sebuah prakarsa perubahan muncul untuk menjawab semua tantangan yang muncul tersebut. Dengan menggunakan alur BAGJA digagas sebuah program “Teman Asuh” Pada tahap awal dilakukan program ini, tahap B-uat Pertanyaan Utama dilakukan diskusi dengan kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan di sekolah. Hasilnya sangat memuaskan. Kepala sekolah sangat mendukung program ini sebagai sebuah praktik baik yang sangat bagus dilaksanakan. 
    Lebih jauh lagi, saya juga bertukar pendapat dengan rekan sejawat untuk melihat tanggapan dan gagasan mereka. Mereka pun sangat antusias program ini dilaksanakan di sekolah. Berikutnya, saya juga melibatkan murid dalam menggagas program ini. Untuk mendengarkan pendapat atau suara (voice) mereka tentang program ini, saya melibatkan mereka dalam curah pendapat. Dalam tahap A-mbil Pelajaran dilakukan penggalian data mengenai tingginya budaya gotong royong dan tolong menolong sebagai implementasi ajaran agama yang sangat kental di Kotabaru. 
    Nilai kebajikan sedekah yang juga sangat diyakini warga sekolah menjadi aset berharga untuk keterlaksanaan program ini. Dengan curah pendapat dengan warga sekolah ditemukan fakta bahwa semua warga sekolah di SMAN 1 Kotabaru sangat menjunjung tinggi nilai kepedulian terhadap orang lain. Hasil dari aksi nyata dalam tahapan awal ini menunjukkan tingginya nilai kepedulian warga sekolah sehingga semua warga sekolah sangat mendukung program ini dilaksanakan di SMAN 1 Kotabaru. Selain untuk menanamkan kepemimpinan murid, kesadaran sosial juga bisa ditumbuhkan melalui program ini. 

Perasaan 
Setelah menjalankan aksi nyata ini, saya merasa sangat bahagia dan bersyukur karena semua warga SMAN 1 Kotabaru memiliki visi yang sama terhadap nilai-nilai kepedulian sosial. Adanya dukungan dari warga sekolah juga menjadi alasan utama kenapa saya merasa bahagia. Saya juga sangat terharu mengetahui semua warga sekolah bersedia ikut berperan serta dalam program ini. Apalagi melihat semakin besarnya peluang murid yang kurang mampu untuk mendapatkan dukungan secara moral maupun material dengan adanya program ini. 

Pembelajaran 
    Dari awal kegiatan ini digagas, belum banyak rekan sejawat yang antusias. Hal ini berangkat dari beberapa program yang telah dilaksanakan sebelumnya. Akan tetapi dengan refleksi dan pendekatan yang intensif untuk mengenalkan program ini, akhirnya banyak dukungan dari warga sekolah untuk berperan serta dalam program ini. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan sebuah program atau kegiatan. Tanpa dukungan semua pihak yang terkait akan muncul berbagai macam tantangan dalam pelaksanaannya. Terutama keterlibatan kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan akan sangat berdampak pada keterlaksanaan program yang dirancang di satuan pendidikan. 

Penerapan ke Depan 
    Dalam pelaksanaan program ke depan, hal yang perlu ditingkatkan adalah keterlibatan pihak di luar warga sekolah. Misalnya saja keterlibatan orang tua dan lembaga masyarakat seperti BAZNAS dan Panti Asuhan. Keterlibatan pihak lain tentu akan memperluas dampak positif dari program ini.

0 comments:

Post a Comment